Friday, August 5, 2011

Harry Potter and The Deathly Hallows part 2

film yang Premier di London pada 7 Jully 2011 lalu yang dihadiri oleh para artis pemeran film, dan Premier di New York 11 Jully lalu seharusnya tayang di Indonesia tanggal 15 Jully sama seperti di beberapa negara lainnya. Walau mulai 11 jully dst di berbagai negara mulai menayangkan. Sedangkan di Indonesia tayang baru minggu lalu, atau 29 Jully lalu dikarenakan adanya permasalahan pajak dr bulan februari lalu. Jd untuk film-film Box Office akan telat atau mungkin terancam tidak diputar. Saat itu saya benar-benar marah.

Saya baru saja menonton siang ini yg pukul 13.45. Walau sudah sedikit telat saat masuk theater. Sudah mulai selama beberapa menit mungkin saat Hermione, Ron, serta Harry membujuk goblin agar dapat masuk ke Grigotts untuk mengambil salah satu Horcux di brankas milik Bellatrix, dan sebagai imbalannya goblin itu meminta pedang Gryffindor. Setelah sebelumnya menyusun rencana dan menanyakan perihal tongkat Elder kepada Ollivander, si ahli pembuat tongkat sihir. Setelah mengidentivikasi tongkat milik Bellatrix dan tongkat Draco bahwa itu dulu adalah tongkat milik Draco, namun kini tongkat itu memilih tuannya sendiri karena tongkat pun memiliki perasaan. Tak lupa menceritakan perihal relikui kematian, serta tongkat Elder, yang menurut Ollivander adalah hanya sebuah dongeng.

Setelah itu mereka pergi ke Grigotts untuk menjalankan rencana mereka dibantu seorang goblin yg mengenal betul seluk beluk Grigotts dengan imbalan pedang Gryffindor apabila mereka dapat masuk kedalam. Hermione meminum Pollyjust dan berubah menjadi Bellatrix, sementara Ron berubah menjadi salah seorang Death Ether lain (lupa namanya).kemudian Harry dan Goblin itu bersembunyi dibalik Jubah gaib Harry. Walau awalnya agak susah dan dipersulit oleh Teller grigotts akhirnya di izinkan masuk setelah dimantrai oleh Harry. Kemudian mereka menaiki kereta, dan disini sangat keren efeknya. Dan karena air terjun yg dpt menghilangkan efek pollyjust itu. Setelah melewati naga dan berada didalam ruangan yg stiap benda yg tersentuh dapat berlipat ganda sehingga mereka hampir saja tenggelam oleh pot-pot emas itu. Harry melihat sebuah piala kecil yg dirasakanny sebagai Horcux dan menggapai menggunakan pedang kemudian piala itu terjatuh dan direbut oleh goblin itu selanjutnya goblin itu meminta pedang ditukar dengan piala dan menghianati Harry dan kawan-kawan dengan meninggalkannya di dalam ruangan lalu memanggil penjaga. Setelah perjuangan meloloskan diri, akhirnya mereka lolos menggunakan naga yg menjaga ruangan itu. Ide gila Hermione, dan akibat perbuatan itu sang naga putih mengobrak-abrik Grigortts dan mereka pun lolos. Namun Voldemort mengetahui apa yang dicari Harry dkk. Bahwa rahasia Voldemort mengenai Horcuxs itu sudah terbongkar, harry mengetahuinya melalui penglihatan Voldemort yg mendatangi Grigortts yang berlumur darah. Dan pedang Gryfindol yg dipegang oleh goblin itu menghilang setelah sang goblin tewas.

Untuk selanjutnya mereka menuju Hogsmade untuk dapat menuju Hogwards untuk menemukan Tiara Rowena dan disaat yang genting mereka di bantu oleh Aberforth adik Dumbeldore, melalui cermin rahasia yg dapat memanggil siapapun, Aberforth memanggil Neville, dan dia sangat terkejut melihat Harry dkk ada didepannya. Begitupun dengan Harry yang terkejut melihat Neville yang kacau dengen beberapa luka diwajahnya.

Selanjutnya Neville membawa mereka ke pasukan Dumbledore. Dan mereka semua sangat terkejut dan senang.

Snap mengumpulkan semua siswa ke aula besar dan menanyakan perihal kedatangan Harry ke Hogwarts dan akan menghukum siapa saja dan meminta untuk maju siapapun yang mengetahui rencana Harry dan dimana ia. Suasana menjadi senyap, dan tanpa diduga, ada seseorang yang maju kedepan dan setelah Snap menatap banar-benar ternyata orang itu adalah Harry dan Harry menantang Snap. Selanjutnya terjadilah duel dan Snap dikalahkan oleh Prof. McGonagall dengan sihir yang luar biasa, merasa terdesak Snap melarikan diri lompat dari jendela kaca. Sesaat kemudian terdengar suara yang memekakkan telinga seluruh yg ada di ruangan itu adalah suara Voldemort yang meminta mereka untuk menyerahkan Harry dalam waktu 1 jam atau Hogwarts akan diserang oleh pasukan Voldemort. Awalnya beberapa orang Slytherine ingin menyerahkan Harry, namun Pasukan Dumbledore yang dimulai oleh Ginny Wasley menghalangi.
Prof.Mcgonagall merasa bangga pada Harry dan mengatakan tidak setuju untuk menyerahkan Harry pada Voldemort kemudian meminta anak-anak Slytherine menuju ruang bawah tanah Hogwarts. Sementara itu prof. McGonagall mengucapkan mantra untuk menghidupkan para pengawal Hogwarts yang terbuat dari batu dan berukuran besar untuk menjaga pintu pertahanan, sementara Neville diminta untuk menyalakan petasan dengan jumlah besar untuk meledakkan jembatan. Setelah itu Mcgonagall beserta beberapa orang tua lainnya diantaranya Slughorn, Mr dan Mrs Weasley,dan guru musik, membuat perisai perlindungan dengan area yang sangat besar untuk melindungi seluruh Hogwarts. Sehingga saat pasukan Voldemort memasuki Hogwarts akan hancur menjadi abu. Dan dengan serangan bertubi-tubi dengan jumlah pasukan Voldemort yang banyak, akhirnya perisai itu lenyap kemudian Neville meledakkan Jembatan menggunakan seluruh petasan yang ada supaya Pasukan yang mengejarnya di jembatan terjatuh kedalam jurang. Hampir saja Neville jatuh ikut kedalam jurang. Namun akhirnya selamat dengan bergantung pada ujung jembatan.

Sementara itu Harry berpisah dengan Ron dan Hermione yang membawa piala untuk dihancurkan menggunakan taring Basilik yang berada dalam ruang rahasia bawah tanah saat terakhir Harry membunuh Basilik dan menghancurkan buku harian Tom Ridlle. Ron yang bergumam seperti menirukan bahasa ular dapat membuka pintu ruang rahasia itu.
"wow, kau Jennius Ron. Darimana kau bisa bahasa ular?" tanya Hermione
"well, aku sering mendengar Harry mengigau. Tidakkah kau mendengarnya juga?"
"tidak, tentu saja tidak"
Di dalam ruangan itu mereka mencabut taring basilik dan menghancurkan piala itu. Sekali lagi efek yang menakjubkan, saat piala itu dihancurkan. Air yang berada disekeliling seakan meluap dan menyapu habis mereka, setelah itu air itu kembali tenang.

Sementara itu Harry mencari Tiara Rowena dibantu oleh Luna yang awalnya diacuhkan oleh Harry yg sedang tergesa-gesa. namun berkat kecerdasan Luna yang mengetahui dari menyimak cerita Chou bahwa untuk mencari Tiara itu harus bertanya pada orang mati. Kemudian Luna membawa Harry kepada hantu dari anak Rowena, setelah negosiasi yang alot akhirnya Harry diberitahu bahwa tiara itu ada di ruang kebutuhan berdasar petunjuk bahwa tiara itu berada di tempat yang tidak ada sampai kau membutuhkannya.

Ron dan Hermione melihat Harry yg tiba-tiba menghilang didepan ruang kebutuhan kemudian mereka menyusul Harry menuju ruang kebutuhan, saat menemukan tiara itu muncullah Draco dan kedua temannya untuk menyerang Harry dan pada saat itulah Ron dan Hermione datang. Selah seorang diantara mereka melepaskan mantra kutukan tak termaafkan "avada kadava" yang hampir mengenai Hermione namun melesat karena terkena tiara dan tiara itu terpental. Sementara Ron kalap dan mengejar mereka yg hampir mencelakai Hermione. Harry dan Hermione mencari tiara itu dan menemukannya di tumpukan kursi yg menjulang tinggi tepat sebelum Ron beryeriak "Lari" berkali-kali hingga mereka melihat Ron dikejar Api yang sangat dahsyat yang berasal dari tongkat sihir Goyle. Dan pada akhirnya api itu melahap habis seluruh ruang kebutuhan beserta sang pemilik mantra, Goyle. Pada saat itu mereka bertiga mengambil sapu terbang dan terbang diatas api yg berkobar-kobar seperti setan yang melahap-lahap. Dan Malfoy beserta seorang temannya terjebak diatas tumpukan perabot dengan api yg hampir melahap mereka.
"kita tidak dapat meninggalkan mereka"ucap Harry
"Kalau kita mati karena menolong mereka, aku akan membunuhmu Harry" ucap Ron dengan nada bicara kesal namun lucu.
Didepan pintu gerbang ruang kebutuhan, Harry menghancurkan tiara itu dengan taring basilik dan menendangnya masuk kedalam kobaran api sebelum ruangan itu benar-benar tertutup.
Sementara di Hogwats masih terjadi perang yang sengit, serta kekuatan Voldemort yg melemah setiap Horcuxs dihancurkan serta terjadi sesuatu yang aneh saat yang bersamaan. Dan horcux selanjutnya adalah Nagini, Ular Voldemort. Dan saat mengetahui itu, Voldemort semakin gusar dan pergi bersama ularnya menemui snap.

Ginny hampir dicelakai Bellatrix yang sudah memantrainya, namun berkat kesigapan Mrs Weasley yang sangat marah dan emosi saat melihat putrinya nyaris celaka oleh Bellatrix, saat itu juga Mrs Weasley berduel dengan Bellatrix dan berhasil mengalahkan Bellatrix hingga menjadi abu.

Snap dibunuh oleh Voldemort yang mengetahui bahwa tongkat Elder tidak mematuhi perintahnya, dan ia menyangka bahwa Snap lah pemilik tongkat itu. Orang yang membunuh Dumbeldore, saat snap yang diserang Nagini, sekarat. Harry dkk menemuinya setelah Voldemort dan Nagini berapate. Snap meminta ia mengambil airmatanya dan membawanya ke Pensive.

Setelah melihat memory Snap yang mencintai Lily sejak kecil, cinta seumur hidup Snap. Bahwa Snap adalah orang setia Dumbledore yang sungguh tak ingin melihat Lily tewas ditangan Voldemort, yang mengetahui takdir Harry yang akan mengalahkan Voldemort serta meminta Dumbledore melindungi keluarga Harry namun gagal karena terdapat penghianat didalam ordo yaitu Wormtail.
Dumbledore yang mengatur agar Snap membunuhnya saat mengetahui Malfoy ditugaskan untuk membunuhnya. karena kondisi yang sudah sangat lemah akibat kutukan cincin keluarga slytherine yg adalah Horcux ditambah pertarungan terakhir saat mendapatkan liontin Regulus yang ternyata palsu. Serta Snap yang mengirim Patronus supaya Harry menemukan Pedang Gryffindor, dan agar Snap memberitahu Harry bahwa dia harus mati supaya Voldemort dapat terkalahkan. Karena Harry adalah Horcux yang tanpa diketahui Voldemort itu sebabnya harry menguasai beberapa kemampuan Voldemort. Dan harus memastikan hanya Voldemort yang membunuhnya.

Peperangan di Hogwarts yang menelan banyak korban jiwa, dan voldemort menarik mundur pasukannya untuk memberikan waktu agar menguburkan yang gugur dan meminta Harry menemuinya di Hutan Terlarang. Dalam pertarungan berbagai makhluk ini diantaranya pasukan Raksasa Voldemort, hingga banyak korban jiwa dari kedua pihak.
Diantara yang gugur adalah Tonks, Lupin serta Fred Weasley.

Sementara itu Neville mengungkapkan bahwa ia mencintai Luna kepada Harry.

Harry datang ke Hutan terlarang seorang diri, setelah mengetahui takdirnya yang harus mati. Dia sengaja menyerahkannya, saat itu Snitch yang dibawanya dia kecup, setelah muncul tulisan "aku terbuka saat tertutup"
Dari dalam snitch itu keluar sebuah batu hitam kecil, batu kebangkitan. kemudian arwah orang-orang terkasih bermunculan, Harry berbincang-bincang pada Lily, Potter, Lupin dan Sirius. Mereka memberitahu bahwa mereka akan selalu ada dan memang selalu ada dalam hati Harry. Kemudian Harry menjatuhkan batu itu di semak-semak dan menemui Voldemort serta pasukannya. Hagrid terikat dan menjadi sandra. Saat itu tanpa perlawanan Harry terkena kutukan avada kadava hingga ia tewas dan bertemu dengan Dumbeldore di tempat yang seperti King Cros station. Mereka berbincang-bincang dan dari situ Harry tau bahwa ia dapat bangkit dan ia sendiri horcux yang tak diinginkan Voldemort. Dan kutukan itu yang membunuh jiwa Voldemort bukan jiwa Harry, itulah satu-satunya cara menghancurkan seluruh jiwa Voldemort.

Setelah itu ia bangkit kembali dan tetap berpura-pura mati.
Voldemort yang baru bangkit dari pingsan, memerintahkan Narcissa untuk mengecek apakah Harry sudah mati. Saat itu Narcissa berbisik pada Harry "apakah Malfoy masih hidup?"
Harry menjawabnya dengan anggukan kecil. Setelah itu Narcissa mengatakan bahwa Harry telah Mati, kemudian Hagrid menggendongnya menuju Hogwarts

Dengan gembiranya Voldemort beserta pasukannya menuju Hogwarts untuk mengumumkan kematian Harry. Dengan suasana yang pilu pada pasukan Dumbeldore, saat mengetahui semua itu.

Voldemort menawarkan siapa saja yang ingin bergabung dengannya, serta memanggil Draco yang berada di dalam pasukan Dumbeldore untuk kembali. Setelah itu Draco dipeluknya dengan rasa bangga selanjutnya ia menemui orangtuanya, Narcissa dan Lucius. Mereka pergi meninggalkan Hogwarts dan tidak ikut berperang.
Saat itu Neville maju kedepan, saat Voldemort menawarkan kepada smua yang ada untuk bergabung dengannya. Neville dijadikan bahan ejekan Voldemort, bahwa dia mengharapkan seseorang yang jauh lebih gagah. Namun kenyataannya, Neville membangkitkan semangat para pejuang bahwa "Harry boleh saja mati malam ini, namun bukankah setiap hari ada orang yang mati? Dan Harry akan tetap hidup, disini" dia menunjuk jantungnya. seketika itu, ia mengeluarkan Pedang Gryffindor dari topi seleksi dan langsung akan menebas Nagini, namun Voldemort dan Nagini berhasil berapate.

Ron, Hermione dan Neville memburu Nagini. Saat Ron dan Hermione terdesak dan hendak di caplok (jiakakak), muncullah Neville yang langsung menebas kepala Nagini. Langsunglah ular itu menjadi debu.

Sementara itu, Harry berduel dengan Voldemort. Harry memeluk Voldemort dan membawanya terjun kejurang hingga mereka menabrak-nabrak bangunan Hogwarts saat terbang. Sampai akhirnya mendarat di ruangan lapang dan mereka berduel. Dengan mantra tak terucapkan, antara tongkat Harry dan voldemort terkoneksi dan pada saat itulah Nagini mati dan kekuatan Voldemort melemah dan tongkat mereka terpental, dengan sama-sama lemah, mereka berusaha meraih tongkat masing-masing hingga Voldemort mengutuk dengan mantra Avada Kadava tanpa bersuara, namun mantra itu mengenai dirinya sendiri. Dan voldemort lebur menjadi abu.

Sesungguhnya Voldemort bukanlah tuan sebenarnya dari tongkat Elder, karena saat itu ia mengira bahwa Snap lah yang mengalahkan Dumbledore, padahal pada saat itu di menara yang melucuti tongkat Dumbledore adalah draco Malfoy, jadi tongkat itu bertuan pada Draco hingga Harry melucuti tongkat Draco di Puri Malfoy maka itu Harry lah pemilik tongkat Elder.

Dan saat menjelaskan itu pada Hermione dan Ron, Harry mematahkan tongkat Elder menjadi dua dan membuangnya didalam jurang Hogwarts. Hermione dan Ron yang menyaksikan itu sangat terkejut, karena tongkat sihir terkuat didunia barusaja dipatahkan.
Sebenernya kalo saya baca di versi novel kalo ga salah tongkat itu ga di patahkan tapi disimpan kembali dalam kuburan Albus Dumbledore dan akan tetap menjadi milik Harry hingga harry tua dan meninggal dengan wajar maka dengan itu kekuatan tongkat Elder akan lenyap. Agak berbeda sedikit memang. Tapi keseluruhan film ini, benar-benar TOP!! Apalagi melihat efeknya yg 3 dimensi, wuoow, saya aja waktu baru keluar dari theater 21 bener2 pengen beli lagi tiketnya dan nonton 1 kali lagi, di theater 1 yang baru akan dimulai, tapi karena sudah hampir jam 4 sore dan belum sholat jd langsung pulang aja... Plus sayang si uangnya :D hahaha...

Oh iya, diakhir cerita yang manis, 19 tahun kemudian. Saat Harry dan Ginny mengantar anak-anak mereka yang akan sekolah di Hogwarts.. Putra Harry yang merasa ketakutan kalau ia akan masuk Slytherine, dan harry memberitahu sedikit tips dan tidak mengapa kalau ia masuk Slytherine karena nama tengah ia terdapat 2 orang hebat Severus dari slytherine serta Albus dari Gryfindol dan topi seleksi akan mempertimbangkan keinginan juga.
Mereka bertemu dengan keluarga-keluarga penyihir lain yang mengantar anak-anak mereka Molfoy beserta istri dan anak-anaknya serta Hermione dan Ron yang mengantar anak-anak mereka juga. Di 9-3/4 Platform... Film berakhir setelah kereta berangkat.

Walau di ending agak berbeda karena tidak menceritakan beberapa tokoh lainnya, mungkin karena durasi seperti Chou yang menikah dengan Mugle dan anak dari Thonks dan Lupin yang sesekali menginap dirumah Harry. Serta Harry yang menjadi Auror dan Hermione yang sempat bekerja di kementrian sihir.

Wow... Selesai juga seri film ini, dan saya akan benar-benar merindukan menantikan cerita dari film ini

-This Post Just for Sharring-
--Tontonlah langsung filmnya, serta jangan beli kaset bajakan karena itu tidak sebanding dan kalau benar-benar fans Harry potter pasti meluangkan untuk ke bioskop dibanding beli bajakan, atau kalau meu koleksi yang original jauh lebih memuaskan, harga memang tidak pernah bohong---

No comments:

Post a Comment